Penyeleksian kondisi dapat digunakan untuk mengambil keputusan berdasarkan suatu kondisi yang memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam suatu program jika suatu nilai memenuhi kondisi maka nilai bernilai benar jika tidak maka nilai bernilai salah. Untuk menguji setiap kondisi diperlukan pembanding yang biasa sama satu sama lain, lebih besar, lebih kecil, atau tidak sama dengan yang lainnya. Untuk mengujinya dibutuhkan operator yang dapat menyatakan kondisi tersebut.
Pernyataan kondisi “if…..”Kondisi if digunakan untuk menyeleksi suatu kondisi tunggal. Bila proses yang diseleksi terpenuhi atau bernilai benar, maka pernyataan yang ada di dalam blok if akan diproses dan dikerjakan. Bentuk umum struktur kondisi if adalah:
if (kondisi)…..Contoh program 1 :
Kondisi If Tunggal
/*contoh program kondisi if untuk memeriksa suatu kondisi*/
#include
#include
void main()
{
float nilai;
cout <> nilai;
if ( nilai >= 65 )
cout << “ Selamat ANDA LULUS !!!! ujian \n ”; getch(); }
Pernyataan kondisi “if……….Else………” Dalam structure kondisi if……..else digunkan jika kondisi yang diperiksa bernilai benar atau terpenuhi maka pernyataan pertama yang dilaksanakan dan jika kondisi yang diperiksa bernilai salah maka pernyataan yang kedua yang dilaksanakan. Bentuk umunya adalah sebagai berikut:
Contoh program :
#include #include void main( ) { float nilai; clrscr ( ); cout <> nilai;
if ( nilai > 65 )
cout << “ Selamat Anda LULUS !!!! ujian \n ”;
else
cout( “ Anda TIDAK LULUS !!!! ujian \n ”;
getch();
}
Bentuk If Tersarang (Nested If)
Dalam berbagai persoalan, seringkali suatu bentuk seleksi bertingkat diperlukan. Bentuk seperti ini dinamakan Nested If.
Nested If berarti dalam satu blok statemet if terdapat statement If yang lain.Pernyataan If tersaarang menyebabkan eksekusi sebuah pernyataan dikondisikan pada dua atau beberapa klausa bersyarat, dimana kebeadaan blok If yang lebih dalam ditentukan oleh blok If di luarnya.
Bentuk If Tersarang (Nested If)
Bentuk struktur penulisan If tersarang :
if (ekspresi pengujian 1)
{
if (ekspresi pengujian 2)
{
Pernyatan yang akan dieksekusi jika ekspresi 1 dan ekspresi 2 bernilai logika benar
}
}
Structur kondisi “switch… case…default…”Struktur kondisi switch…case…default digunakan untuk penyeleksian kondisi dengan kemungkinan yang terjadi cukup banyak. Struktur ini akan melaksanakan salah satu dari beberapa pernyataan ‘case’ tergantung nilai kondisi yang ada di dalam switch.
Selanjutnya prose diteruskan hingga ditemukan pernyataan ‘break’. Jika tidak ada nilai pada case yang sesuai dengan nilai kondisi, maka proses akan diteruskan kepada pernyataan yang ada dibawah ‘default’.
Bentuk umum dari structure kondisi ini adalah:
switch(kondisi)
{
case 1 : pernyataan-1;
break;
case2 : pernyataan-2;
break;
….
….
case n : pernyataan-n;
break;
default : pernyataan-m
}
0 Komentar